" Sesungguhnya iblis hanya melemparkan umpan dan manusia memakan umpannya"

Jong goo

Di sebuah desa, tepatnya Geok song, digemparkan dengan pembunuhan yang terjadi di desa yang seharusnya damai tersebut. Seorang polisi bertubuh gempal yang bertugas, Jong-goo, pada pagi harinya mengunjungi rumah korban. Pembunuhan terjadi pada sepasang suami istri penjual gingseng. Suami dibunuh dengan ditikam dengan pisau di tempat berbeda, lalu mayatnya diseret menuju rumah korban, disana pula istri korban juga ikut dibunuh secara brutal. Jong goo, melihat TKP pembunuhan dan menemukan bunga layu yang berada di atas pintu. Di rumah korban juga ditemukan seorang dengan dengan luka penuh dengan nanah duduk tergeletak di depan pintu. Seorang teman polisi mengatakan bahwa dia diduga pelaku dan diidentifikasi salah memakan jamur, sehingga tubuhnya bernanah.

Si jap 

Lalu muncul scene dimana , seorang pemburu melihat orang jepang, si Jap (orang jepang), berpakaian telanjang dan memakan daging hewan mati mentah, lewat cerita tersebut, teman polisi Jong-goo menyampaikan bahwa setelah kedatangan orang jepang, banyak kejadian aneh menimpa desa mereka. Hingga tiba tiba lampu kantor polisi padam, dan mereka berdua ketakutan melihat sesosok wanita di depan pintu kantor.

Jong-goo mulai mengalami mimpi-mimpi buruk.

Muncul pembunuhan kedua, yaitu kebakaran. Namun anehnya orang orang yang terbakar seakan berubah menjadi zombie dan mencoba menyerang, serta menggigit polisi yang sedang mengevakuasi mereka. Jong-goo pun juga menjadi salah satu polisi yang diserang oleh para korban. Barulah setelah proses evakuasi selesai dan kembali ke kantor, Jong-goo teringat bahwa perempuan yang berdiri diluar pintu polisi saat mati lampu beberapa hari yang lalu adalah menantu perempuan dari keluarga yang kebakaran. Namun sayangnya keesokan harinya, perempuan itu ditemukan tewas tergantung di depan rumah. Dia dibunuh dengan tikaman pisau, baru setelah itu digantung. Lewat identifikasi sidik jari korban di temukanlah bahwa pelaku pembunuhan adalah nyonya pemilik rumah tersebut, yang anehnya juga mengidap penyakit aneh, yaitu tubuh bernanah karena memakan jamur yang salah.

Namun, setelah bercakap-cakap dengan temannya tentang kejadian pembunuhan aneh yang menimpa Desa mereka, Jong-goo mendapatkan info bahwa nyonya rumah yang menjadi pelaku pembunuhan sebelumnya dianiaya oleh si Jap (orang jepang), dia menjadi gila setelah kejadian itu dan sering berjalan bugil sambil berkeliling desa.

Akhirnya kecurigaan Jong-goo beralih ke si Jap, yang memang tinggal ditengah hutan, terpisah dari desa mereka. Dia juga bertemu dengan perempuan berpakaian putih, yang mengatakan bahwa dirinya adalah saksi pembunuhan yang terjadi, serta tahu bahwa orang jepang itu sebenarnya adalah iblis yang menyamar.

Perempuan berpakaian putih


"Namun lihatlah, iblis tidak punya daging dan tulangnya.." 


Mimpi buruk Jong-goo semakin parah, dan teror mulai menghantuinya, anaknya pun mengalami demam tinggi dan sakit serta suara-suara aneh mulai bermunculan di rumah mereka.

Akhirnya dengan segala kecurigaannya, Jong-goo beserta kawannya dan pemburu yang bersaksi melihat si Jap memakan daging mentah, pergi ke hutan dan menemukan banyak bangkai hewan terkoyak seperti di terkam harimau.

Malam harinya, Hyo-jin (anak Jong-goo) juga mengalami mimpi buruk. Dia mengatakan bahwa ada seseorang yang berusaha masuk kedalam rumah dan menggedor pintu. Namun, keesokan harinya, anaknya tampak sehat dan aneh (dia memakan makanan yang tidak dia suka) akhirnya setelah diputuskan bersama ibu mertuanya, mereka memanggil shaman untuk memeriksa Hyo-jin. 

Jong-goo ditemani oleh temannya dan seorang pastur yang bertugas sebagai penerjemah mememui orang jepang yang rumahnya di tengah hutan. Rumah itu tampak sepi dan tidak berpenghuni. Mereka mulai menggeledah rumah. Jong-goo menemukan rumah yang aneh seperti ruangan ritual sedangkan temannya menemukan ruangan yang dipenuhi oleh foto-foto korban, serta sepatu Hyojin. Lewat penemuan itu, mereka semakin yakin bahwa orang jepang adalah tersangkanya.

Hyo jin

Berbekal sepatu Hyo-jin, Jong-goo mencoba menginterograsi anak perempuannya, namun bukannya mendapatkan jawaban, temperamen anaknya berubah dan memarahi ayahnya sendiri. Akhirnya Jong-goo memeriksa buku-buku anaknya dan menemukan banyak kejanggalan seperti gambar-gambar iblis. Jong-goo merasa sangat khawatir pada Hyo jin, karena saat menggeledah rumah si Jap, dia menemukan buku-buku yang berisi seksualitas. Jong-goo juga memeriksa tubuh anaknya, disana di menemukan luka dan bekas bekas kemerahanya. Dan disitulah anaknya terbangun dan tidak terima dengan perbuatan Jong-goo, sehingga dia salah paham dan temperamennya semakin tinggi juga memaki ayahnya sendiri.

Melihat perubahan pada Hyo jin, dan rasa khawatir yang tinggi, akhirnya Jong-goo nekat untuk pergi kembali ke rumah si jap. Dia ingin mencari tahu siapa si Jap dan memintanya pergi dari desa tersebut. Namun karena sikap si Jap yang tidak memperdulikan Jong-goo, membuatnya semakin kesal hingga memporak-porandakan rumah tersebut. Dan juga membunuh anjing peliharaan si Jap yang berusaha menyerangnya.  Kejadian buruk pun mulai terjadi, dimulai dari teror yang menyerang rumah Jong-goo, seekor kambing hitam mati tergantung dengan tubuh di tikam di depan pintu. Hingga tubuh Jong-goo yang tidak bisa di gerakkan. Hyo-jin bahkan menikam perempuan tetangganya yang menjaga dirinya saat ayah, beserta keluarganya berobat.

Shaman 

Seorang shaman Laki laki mengunjungi rumah tersebut. Setelah atraksi yang cukup meyakinkan, yaitu dengan menemukan bangkai burung gagak, di dalam peti penyimpanan bumbu. Jong-goo dan keluarganya percaya serta meminta shaman melakukan pengusiran hantu pada tubuh Hyo-jin.
Ritual pertama dimulai untuk mengusir hantu yang berada dalam tubuh Hyo-jin, namun karena hantu yang ada begitu kuat, maka shaman merasa perlu untuk melakukan upacara yang lebih besar, untuk memusnahkan hantu tersebut.

Pembunuhan ketiga terjadi, seorang suami yang berprofesi sebagai petani membunuh istrinya sendiri, namun pelaku/suami tidak bisa ditemukan dan menghilang. Yang akhirnya nanti ditemukan si Jap sebagai bahan ritual juga.

"Disinilah baru meyakinkan bahwa si Jap memang bukan manusia biasa"

Selama melakukan ritual pemusnahan hantu oleh shaman laki laki di rumah Jong-goo, si Jap juga melakukan ritual lain di rumahnya. Dan tentu saja lewat ritual itu Hyo-jin merasa sangat kesakitan dan memohon  orang tuanya menghentikan ritual. Akhirnya karena tak tahan melihat anaknya kesakitan, Jong-goo memporak porandakan ritual dan menghentikan upacara itu dan membawa anaknya ke rumah sakit.

Ritual pengusiran hantu

Esoknya, Jong goo bersama kawan kawannya nekad mengunjungi rumah si Jap untuk membunuhnya, Jong goo yakin, jika si Jap mati, pasti Hyo jin akan kembali sembuh. Namun, sesampainya di rumah si Jap, bukan orang jepang itu yang mereka temui, malah sosok zombie yang mencoba menggigit dan menyerang mereka. Setelah banyak terluka, entah bagaimana zombie itu mati dengan sendirinya. Si Jap, yang bersembunyi di balik semak semak dan ketahuan oleh kawanan Jong goo, mereka saling berkejaran. Sayangnya hasilnya nihil, Jong goo tidak berhasil menemukan si Jap. Tapi tak disangka, saat perjalanan pulang dari, mobil pick up Jong goo dan kawan kawannya menabrak si Jap sampai tewas.

"Tapi Iblis tidak akan mati sampai akhir jaman" 

Semuanya kembali normal, pikir Jong goo, anaknya sembuh dari rumah sakit dan pasti kehidupan mereka akan kembali. Namun ternyata justru itu adalah klimaksnya, dan pastur muda juga merasakan hal yang sama.

Hyo jin menghilang malam itu, membuat semua, orang resah. Shaman laki laki juga menghubungi Jong goo yang membuatnya terkaget dengan fakta 'Si Jap bukan iblis, dia salah, iblis adalah seorang perempuan berpakaian putih yang pernah ditemui Jong Goo sebelumnya. Dan Jong goo harus segera menemukan anaknya sebelum semua terlambat".

Dan saat mencari anaknyalah, Jong goo bertemu dengan perempuan berpakaian putih itu lagi. Sebisa mungkin perempuan itu meyakinkan bahwa iblis adalah si jap (orang jepang) dan meminta Jong-goo untuk jangan pulang ke rumah sebelum ayam berkokok 3 kali, alasannya agar iblis bisa tertangkap pada jebakan yang dipasang perempuan itu. Di rumah Jong goo sendiri sudah dimulai aksi pembunuhan yang dilakukan Hyo jin pada keluarganya.

Disisi lain, Pastur muda akhirnya bertemu dengan si Jap di sebuah goa tempat dia bersembunyi. Pastur sudah membawa salib untuk melindunginya dan ingin memusnahkan iblis itu.

Namun sayangnya Jong goo yang dalam dilema antara percaya atau tidak pada perempuan dan ucapan shaman. Akhirnya menemukan fakta lain, bahwa pakaian yang digunakan oleh perempuan muda itu adalab bekas korban yang sebelumnya meninggal. Hal itu membuatnya yakin bahwa perempuan itu yang berbohong, dan segera kembali ke rumahnya dengan diiringi tangisan dan teriakan dari perempuan itu.

"Bunga itu akhirnya layu juga" 

Iblis Berkata, "Kenapa masih ada keraguan di hatimu?". Pastur yang ketakutan melihat perubahan bentuk si Jap menjadi iblis menjatuhkan salibnya. Disisi lain Jong-goo menangis sesenggukan melihat keluarga dan istrinya mati dengan mengenaskan. Terakhir dia melihat Hyo jin sambil membawa pisau menatapnya.
Scene di akhiri dengan kedatangan shaman laki laki untuk mengambil foto Gong-joo yang sekarat dan merapikan foto foto korban sebelumnya yang tidak sengaja terjatuh.

***
The Wailing (2016) adalah salah satu film thriller yang mempunyai warna baru dari setiap pembunuhannya. Selain itu juga film ini juga kental dengan mitos, spiritualitas, dan krisitianitas. Film yang dijalankan lewat alur misteri pembunuhan ini menampilkan cast yang lebih dari cukup, ditambah dengan suasana desa yang suram, sering hujan deras menambah karakter penokohan semakin kuat. Untuk ceritanya sendiri banyak plot twist yang membuat penonton bingung untuk menerka nerka siapa yang baik dan buruk. Dan sama sekali tidak menyangka bahwa ternyata shaman dan si Jap bekerja sama, sedangkan perempuan berpakaian putih ternyata adalah seorang Angel atau dewa penjaga desa yang berusaha melindungi Jong-goo, disini pula keraguan iman dan tipu daya iblis telah berhasil menjebak Jong goo juga sekaligus pastur muda (ada ketakutan saat melihat si jap berubah wujud).

Lalu kenapa dengan foto? Karena ada mitos yang dipercaya bahwa media foto adalah media yang digunakan untuk menangkap roh korbannya.

Film ini menyajikan film thriller yang luar biasa dengan sajian yang berbeda. Penonton tidak hanya disajikan dengan pembunuhan sadis, tapi juga berpotensi untuk overreading. The Wailing adalah film yang mengganggu dan waktunya bisa sampai seminggu.

Sutradara : Na Hong-jin
Produser : Suh Dong-hyun, Kim Ho-sung
Skenario : Na Hong-jin
Pemeran : Kwak Do-won;Hwang Jung-min;Chun Woo-hee; Jun Kunimura
Musik : Jang Young-gyu
Sinematografi : Hong Kyung-pyo
Editor : Kim Sun-min
Rumah Produksi: Side Mirror Fox International Production Korea
Distribusi : 20th Century Fox Korea
Tanggal Rilis : 12 Mei 2016 (Korea Selatan)
Durasi : 156 menit