Ini aku saat memberikan Sambutan
Rabu, 14 Januari 2015 adalah hari dimana tugasku sebagai ketua panitia dalam suatu acara akhirnya tuntas. hari dimana hanya dalam seminggu aku diberi waktu untuk menyiapkan segala macam kebutuhan acara dengan anggota yang bisa dibilang sangat minim. mungkin itu waktu sial untukku pula, bagaimana tidak di saat semua orang menikmati waktu libur di rumah maka aku dan segelintir kawan-kawan harus bersusah payah mengurus persiapan acara dan aku yang didaulat sebagai ketua panitia acara tersebut harus mampu untuk mempersiapkan acara sebaik-baiknya.

Acara yang dibuat sebenarnya merupakan acara yang sederhana namun penting, acara pelantikan pengurus baru suatu organisasi kampus yang aku geluti. awalnya bukan aku yang terpilih sebagai ketua panitia, namun karena kondisi mepet dan tak seorangpun ada dikampus ketika hari libur. maka akulah yang terpaksa dikorbankan. Namun walaupun begitu aku merasa sangat senang karena bisa mendapat pengalaman karena jujur selama ini aku adalah tipikal orang yang menghindari menjadi ketua. karena walaupun ketua itu terlihat kerjanya cuma nyuruh-nyuruh padahal aslinya berat. Jika terjadi kesalahan sedikit saja ketika acara berlangsung maka yang kena damprat dari atasan ya si ketua panitia. 

Tapi kali ini tugasku bukan hanya nyuruh-nyuruh atau sekedar bertanggung jawab. Aku dengan terpaksa harus merangkap di bagian yang lainnya. yah.. seperti yang telah aku sampaikan hal ini terjadi karena terbentur masalah sedikitnya anggota yang ada di kampus saat itu. Sehingga aku pun harus ikut turun tangan dalam menyiapkan semua keperluan. 

Hal ini mengingat kan aku pada kata-kata seorang kakak senior di organisasi lain bahwa organisasi diibaratkan satu tubuh jika ada bagian lain yang terluka maka semua bagian akan merasakan sakitnya. sedangkan si kepala yang bertugas mengatur, merespon rangsangan dan memberi perintah. Namun entahlah aku merasa kalau aku ini bukan sebagai kepala, lebih tepatnya PU (Pembantu Umum) yang harus bisa fleksibel masuk keberbagai bagian untuk membantu dan mengurus segala keperluan yang belum tersajikan. 

Yah... apapun itu namun aku tetap berbangga diri karena aku berhasil mengurus acara itu dengan lancar bahkan tak ada sedikitpun kesalahan yang aku lakukan selama mengurus acara tersebut. walaupun sempat bingung juga saat memberi sambutan. Maklumlah aku lebih suka menulis daripada berkoar-koar. 

Tapi yang paling penting dari pengalaman ini adalah belajar untuk menjadi orang yang lebih bertanggung jawab dan tidak takut jika dibebani tugas berat serta harus mampu berpikir cepat dan tepat jika ada masalah yang datang tanpa diduga. Dan tak lupa pula aku mengucapkan terimakasih pada anggota yang sudah mau ikut banting tulang dalam menyukseskan acara ini.. :)

So, Semangat!