Kartun Buatan IKA TUSIANA 
Oleh Ika Tusiana


Tanggal 6 juni kemarin tepatnya kita memperingati hari lahir Soekarno, seorang mahasiswa yang berani menentang penjajah dan ikut andil atas kemerdekaan bangsa Indonesia hingga mengenyam status kemerdekaan. Banyak perjuangan dan kesulitan yang dilalui beliau, namun tak satupun yang menjadikan beliau menyerah dan memilih untuk mundur. Seperti yang sudah diceritakan diberbagai macam sumber sejarah Soekarno beserta kawan-kawan selalu keluar masuk penjara bahkan dibuang ke berbagai pulau dan Negara untuk menghilangkan semangat perjuangannya.

 Selain itu pula Soekarno sangat berperan penting  dalam perumusan isi Pancasila dan memberikan gagasan. BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, yang dibuat oleh Jepang sebagai wujud pemenuhan janji kemerdekaan tanpa bersyarat. Badan ini dilantik pada 28 Mei 1945 dan memulai rapat dan mengadakan sidang pertama pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945. Dan kemudian membentuk Panitia kecil untuk mempertimbangkan gagasan-gagasan isi dalam Pancasila yang digawangi oleh Ir. Soekarno dan kawan-kawan.

Setelah rumusan dibahas dan terbentuklah 5 sila atau yang disebut Pancasila, ternyata masih ada saja keraguan dan konflik didalamnya, khususnya masyarakat bagian Timur Indonesia yang notabene beragama selain islam. Akhirnya dengan mendahulukan musyawarah dengan para pemuka agama islam maka bunyi sila pertamapun diganti yang awalnya “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan “Ketuhanan Yang Maha Esa”

Tentu saja pula sebagai seorang manusia biasa Soekarnopun tidak lepas dari beberapa kesalahan yang dilakukannya saat melakukan perjuangan. Seperti saat beliau menetapkan Pemerintahan Nasakom, dimana Nasionalis, Agama dan Komunis bergabung menjadi satu. Karena secara logika agama tidak mungkin disatukan dengan orang yang tidak memiliki agama. Selain itu pula, Nasakom sendiri bahkan dijadikan PKI sebagai kesempatan untuk memasuki bagian-bagian terpenting dalam pemerintahan dan memasukkan paham komunis didalamnya. Hingga akhirnya peristiwa naas G 30/S PKI terjadi.

Namun sebagai penerus bangsa, para pemuda tetap harus meneladani semangat Soekarno dalam memperjuangkan Indonesia hingga menggapai kemerdekaan. Sekaligus mengambil pelajaran atas langkah-langkah negatif yang telah dilakukannya untuk menjadikan pemuda lebih Mawas diri dan menunjukkan sikap bela tanah airnya. Karena tanpa memandang kembali sejarah banyak pemuda yang seakan lupa diri terhadap perjuangan para pahlawan dan kembali terlena dan tak menyadari bahwa dirinya sudah kembali terjajah.

Pemuda sebagai agent of change harus melakukan berbagai macam perubahan positif dalam diri Indonesia seperti banyaknya perubahan yang telah dilakukan Soekarno dan kawan-kawan. Mulai dari terbentuknya pemerintahan, persiapan dasar Negara  dan Ideologi Indonesia.  Sekarang ini masih banyak Pr pula yang harus diemban oleh para pemuda. Misalnya saja dengan menggerakkan aspirasi masyarakat untuk maju dan menyuarakan pendapatnya, mengawasi kinerja pemerintah, pengkritik sekaligus pemberi gagasan-gagasan yang efisien dan efektif untuk kemajuan pembangunan Indonesia.


Memang benar bahwa perjuangan pemuda sekarang berbeda dengan perjuangan Soekarno dan kawan-kawan di masa lalu. Namun semangat yang dimiliki haruslah selalu terpatri dalam diri pemuda Indonesia.