Desain Layout Tabloid By Ika Tusiana
Oleh Ika Tusiana

Rasanya ingin sharing masalah yang membuatku sempat drop beberapa hari, tapi yang aku tahu rasanya tidak mungkin melakukan itu. aku masih orang yang berperasaan, masih mau berpikir dua kali akibat dari setiap kata yang ku ketikkan di blog ini. Pernah berpikir untuk secara gamblang mengungkapkan perasaan kepada semua orang, menyatakan seolah akulah manusia terpuruk dijaman ini. padahal saat ku lihat kembali sekelilingku ada banyak hal yang harus kulakukan daripada hanya memikirkan masalah yang tak pernah ku pahami, yah.. membedakan antara cinta dan obsesi untuk memiliki.

Awalnya perasaan yang ada hanyalah perasaan kagum dan jantung yang terus berdetak kencang saat memikirkan orang yang disuka. Menunggu pesannya, telponnya atau sekedar update-an statusnya yang gak penting sambil harap-harap cemas itu sebuah kode tersembunyi untukku. Apakah itu perasaan cinta? entahlah aku masih dibilang anak bau kencur dalam masalah ini. Yang ku tahu hanya sekedar aku menyukainya. yah.. menyukainya dari mulai ujung kaki sampai rambutnya. Hingga saat perasaan itu tak tersampaikan aku merasa seperti orang yang paling tersakiti di seluruh jagad bumi.

Aku lah pungguk dan dia bulan

Sebuah peribahasa mengatakan "Bagai Pungguk Merindukan Bulan" itu sama saja berarti keinginan yang tidak akan pernah tercapai walau dengan usaha yang sekeras apapun. dan benarlah, seperti semua kesempatan sudah tertutup rapat dan yang tersisa hanyalah pungguk kecil tak berdaya. ditambah dengan cahayanya akan semakin meredup ikut ditelan bulan yang dirindukannya.

sempat Kualami semua itu dan memilih untuk menyerah, pasrah. Tak tahu harus bagaimana? sedang linangan air mata seperti tak mau terhenti untuk menetes. Beruntung, Tuhan selalu menyayangiku dengan limpahan anugerahnya. Membuatku berhenti menatap kebawah dan mulai melihat orang-orang yang tulus hati menyayangiku.

Mungkin Skenario antara si pungguk dan si bulan sudah tamat, atau to be continue.. tapi toh yang terpenting aku bisa tersenyum kembali menatapi masalah-masalah baru di depan mata, suatu hari aku akan berhenti menjadi pungguk, aku akan menjadi bintang, yang cahayanya akan megalahkan bulan. begitulah cara sadisku untuk balas dendam.. :)